Mindfulness & Kesehatan Mental

Toxic Positivity: Sisi Gelap Media Sosial bagi Kesehatan Mental Milenial

Pernahkah Anda merasa “nggak boleh sedih” atau dipaksa untuk “selalu bersyukur” saat menghadapi masalah? Jika ya, selamat datang di era Toxic Positivity! Fenomena ini semakin sering kita temui di media sosial. Alih-alih mendukung kesehatan mental, Toxic Positivity malah bisa memperburuk keadaan, terutama bagi milenial yang aktif di dunia maya.

Namun, apakah Anda tahu apa itu sebenarnya Toxic Positivity dan bagaimana dampaknya? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Toxic Positivity dan Mengapa Media Sosial Menjadi Sarangnya?

Toxic Positivity adalah dorongan untuk selalu berpikir positif, bahkan ketika situasi tidak mendukung. Tentu saja berpikir positif itu penting, tetapi jika dilakukan secara berlebihan, hasilnya justru tidak sehat. Misalnya, saat Anda merasa kecewa atau sedih, lalu seseorang berkata, “Jangan sedih, masih banyak orang yang lebih menderita daripada kamu.”

Di media sosial, fenomena ini semakin parah karena banyak konten yang mempromosikan kebahagiaan sebagai standar hidup. Postingan penuh senyuman, kutipan motivasi, atau video “good vibes only” mungkin tampak harmless, tetapi bisa memberi tekanan untuk terus terlihat bahagia. Tidak peduli apa yang Anda alami, media sosial sering kali menjadi tempat di mana emosi negatif dianggap tabu.

Kenapa Hal Ini Berbahaya?

Bayangkan Anda sedang mengalami hari buruk, tetapi teman-teman di media sosial seakan memaksa Anda untuk “semangat lagi” tanpa benar-benar memahami apa yang Anda rasakan. Akibatnya, Anda bisa merasa:

  • Terisolasi: Anda merasa tidak ada ruang untuk mengekspresikan emosi negatif.
  • Tidak Valid: Anda mulai meragukan perasaan sendiri karena dianggap “tidak pantas”.
  • Tekanan Eksternal: Keharusan untuk selalu bahagia bisa membuat stres meningkat.

Sederhananya, Toxic Positivity membuat Anda memendam emosi yang sebenarnya perlu diungkapkan.

Dampak Toxic Positivity pada Kesehatan Mental Anda

Toxic Positivity bukan hanya masalah “remeh” yang bisa diabaikan. Jika dibiarkan, efeknya bisa berdampak serius pada kesehatan mental Anda. Berikut beberapa dampak nyata yang perlu diwaspadai:

  1. Memperburuk Stres Ketika Anda terus-menerus memendam emosi, stres yang Anda rasakan tidak akan hilang. Bahkan, bisa bertambah parah karena tidak ada outlet yang sehat untuk melampiaskannya.
  2. Menghambat Pemulihan Emosional Berpikir positif memang penting, tetapi proses penyembuhan emosional memerlukan pengakuan terhadap perasaan negatif. Mengabaikan emosi ini hanya akan memperpanjang rasa sakit.
  3. Memupuk Rasa Malu atau Bersalah Anda mungkin mulai merasa bersalah karena tidak “setangguh” orang lain yang selalu tampak bahagia di media sosial. Padahal, mereka juga mungkin hanya “memasang wajah”.

Bagaimana Menghadapi Toxic Positivity?

Tidak mudah memang, tetapi Anda bisa mencoba beberapa langkah berikut untuk melindungi kesehatan mental Anda:

1. Validasi Perasaan Anda

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah mengakui bahwa semua emosi, termasuk yang negatif, adalah bagian normal dari kehidupan. Tidak apa-apa merasa sedih, marah, atau kecewa.

2. Kurangi Paparan dari Konten Positivitas Berlebihan

Unfollow akun yang terlalu sering mempromosikan “good vibes only” jika konten mereka membuat Anda tidak nyaman. Fokuslah pada akun yang mendukung kesehatan mental dengan cara realistis.

3. Berbicara dengan Orang Terdekat

Mencurahkan isi hati kepada teman atau keluarga yang bisa dipercaya dapat membantu Anda merasa lebih lega.

4. Praktikkan Empati kepada Diri Sendiri

Ingat, Anda tidak harus selalu bahagia. Beri ruang untuk diri sendiri dalam menghadapi kesulitan tanpa merasa bersalah.

Kesimpulan

Hidup tidak melulu tentang kebahagiaan. Emosi negatif juga punya peran penting dalam membentuk diri Anda. Jadi, jika Anda merasa terjebak dalam lingkaran Toxic Positivity, ingatlah bahwa menerima semua emosi adalah langkah pertama menuju kesehatan mental yang lebih baik.

https://annacossack.com/, https://christygpersonaltrainer.com/, https://cincinnatidulcimers.com/, https://golovinamari.com/, https://kamagrashoper.com/, https://monotoneminimal.com/, https://ohlaluna.com/, https://remedioscaserosweb.com/, https://sivashbr.net/, https://tamburinicorsestore.com/, https://websitecriteria.com/, https://xptools.net/,
kayaraya http://104.248.155.211/ http://128.199.122.194/ http://68.183.226.138/